Rabu, 24 September 2014

agroteknologi



Prodi Agroteknologi

Prodi Agroteknologi hadir untuk menjawab berbagai tantangan.
Dengan motto “Save the Generation”, Prodi Agroteknologi mengarahkan pengembangan kompetensi pada internalisasi nilai-nilai keislaman dalam menerapkan ipteks pertanian dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berbasis kearifan lokal, dengan penguatan bioteknologi dan berorientasi agroindustri. Untuk mendukung kompetensinya, Prodi Agroteknologi mengembangkan laboratorium bioteknologi, agroindustri, dan arsitektur lanskap serta produksi dan proteksi tanaman.
Prodi Agroteknologi mempunyai visi menjadi program studi terkemuka yang memiliki keunggulan IPTEK
Pertanian sebagai implementasi keimanan dan ketaqwaan, dengan misi: (1) menyelenggarakan pendidikan bidang budidaya pertanian yang bertumpu pada kompetensi keilmuan dan teknologi; (2) menyelenggarakan penelitian dan pengembangan keilmuan dan teknologi bidang budidaya pertanian; (3) menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang bertumpu pada kompetensi keilmuan dan teknologi budidaya pertanian sebagai perujudan keimanan dan ketaqwaan; serta (4) mengintegrasikan dharma perguruan tinggi dalam pengembangan keilmuan dan teknologi budidaya pertanian. Prodi Agroteknologi bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi keilmuan dan teknologi budidaya pertanian yang kompetitif di pasar kerja serta memiliki kualitas iman dan taqwa dalam mengujudkan pertanian yang berkelanjutan berdasar pada kearifan lokal; dengan sasaran tercapainya kompetensi lulusan yang memiliki pengetahuan dam wawasan, serta memiliki kemampuan berpikir ilmiah, ketrampilan praktis, dan pengembangan diri.


INILAH KEUNGGULAN JURUSAN AGROTEKNOLOGI
Agronomi adalah ilmu yang mempelajari pengelolaan sumberdaya nabati dengan melakukan rekayasa terhadap lingkungan tumbuh, potensi genetik dan potensi fisiologinya dalam kegiatan produksi tanaman dan penanganan hasil dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, bahan baku industri, obat-obatan dan rempah, serta kenyamanan hidup. Selain itu ada ilmu Hortikultura yang merupakan bagian dari ilmu pertanian juga
Setelah mengetahui tentang Agronomi dan dan pertanian, ternyata ilmu-ilmu tersebut sangat menarik dan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan, khusunya makanan. Seperti dalam pidato Bung Karno di Baranangsiang, yaitu “Pertanian adalah soal hidup atau mati…”. Dari pengertian-pengertian dan statemen Bung Karno, saya jadi tidak ragu lagi untuk memilih Departemen Agronomi
        Manusia pertama yang menempati daerah hutan tropika sekitar laut cina selatan adalah Alitik atau Prapaleolitik. Mereka adalah kelompok pengumpul makanan dengan cara mengumpulkan tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan, berburu, dan menangkap ikan.  
 1.   Pemburu dan pengumpul
            Manusia pertama yang menempati daerah hutan tropika sekitar laut cina selatan adalah Alitik atau Prapaleolitik. Mereka adalah kelompok pengumpul makanan dengan cara mengumpulkan tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan, berburu, dan menangkap ikan.
            Manusia pengumpul makanan dan pemburu di Asia Tenggara adalah dalam arti mereka tidak menetap lama pada suatau tempat. Tempat hidup mereka umumya, mereka makan dedaunan, bunga, biji, buah, kulit, umbi, dan akar tanaman. Pengetahuan untuk menghilangkan racun dari bahan makanan serta cara mengawetkan juga banyak dimiliki oleh para pengembara tersebut.
2.   Pertanian primitif
            Berladang merupakan suatu tahapan dalam evolusi budaya manusia, dari berburu dan meramu ke budaya bercocok tanam dengan sifat menyebarkan penduduk (berpindah-pindah). Berladang merupakan suatu sistem/pola pertanian di mana hutan alam diubah menjadi hutan yang dapat menghasilkan kebutuhan pangan bagi manusia secara direncanakan yang berlangsung secara perputaran. Dilihat dari sehingga ekologi, ciri yang paling positif dari berladang ialah bahwa sistem pertanian itu lebih berintegrasi ke dalam struktur umum dari ekosistem alami yang sudah ada sebelum sistem pertanian itu direncanakan. Berladang dikenal sejak manusia memahami proses alamiah tumbuh-nya tanaman.
3.   Pertanian tradisional
            Pada pertanian tradisional, orang menerima keadaan tanah, curah hujan, dan varietas tanaman sebagaimana adanya dan sebagaimana yang diberikan alam. Bantuan terhadap pertumbuhan tanaman hanya sekedarnya sampai tingkat tertentu seperti pengairan, penyiangan, dan melindungi tanaman dari gangguan binatang liar dengan cara yang diturunkan oleh nenek moyangnya.
4.   Pertanian progresif (moderrn)
            Saat kini pertanian yang dikenal sudah sangat maju dan berkembang dengan pesat, dari semua aspek pertanian dikembangkan berbagai macam terobosan-terobosan baru dan teknologi-teknologi terkini yang semakin memudahkan bagi para petani dalam mengelola pertanian dan meningkatkan hasil produk-produk pertanian.
            Dalam pertanian modern, manusia menggunakan akal dan pikirannya untuk meningkatkan penguasaannya terhadap semua yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan. Usaha pertanian merupakan usaha yang efisien, masalah-masalah pertanian dihadapi secara ilmiah melalui penelitian-penelitian, fasilitas-fasilitas irigasi dan drainase dibangun dan dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil yang maksimum, pemuliaan tanaman dilakukan untuk mendapatkan varietas unggul yang berproduksi tinggi, respon terhadap pemupukan, tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta masak lebih cepat.

sumber http://pengertianagronomi.blogspot.com/2013/08/agroteknologi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar